Makalah Kehamilan Normal
ASUHAN
KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kehamilan
normal
Dosen pengampu: Sri Suharti, SKM, M.Kes
Oleh:
1.
|
Rialita
Risa Hartini
|
140163
|
2.
|
Puti
Ritma Astuti
|
140169
|
3.
|
Rizki
Handayani
|
140178
|
4.
|
Dina
Mustika Rohmah
|
140179
|
5.
|
Hesti
Windaryani
|
140183
|
6.
|
Poppy
Heliastini Os
|
140187
|
7.
|
Linda
Okftarini
|
140194
|
|
|
|
AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala
puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ASUHAN
KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL.
Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan
terlaksana tanpa bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1.
Istri Bartini,
S.SiT.,MPH. selaku Direktur Akademi Kebiidanan Yogyakarta.
2.
Sri Suharti,
SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing praktikum mata kuliah Kehamilan Normal.
3.
Yuni Fitriana,
SST, M.H.Kes selaku koordinator mata kuliah Kehamilan Normal.
4.
Teman-teman mahasisiwi
Akademi Kebidanan Yogyakarta.
Karena
keterbatasan kemampuan yang ada penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Wassalamu’alaikumWr. Wb
Penyusun
INFORM CONCENT
............................................................................................iv
Kehamilan adalah suatu anugrah dari
Tuhan yang perlu mendapatkan perhatian
dan dukungan dari seluruh anggota keluarga (BKKBN, 2003, p. 19). Kehamilan adalah hasil daripertemuan
spermadan sel telur. Dalam prosesnya,perjalanan sperma untuk menemui sel telur
(ovum) betul-betul penuh perjuangan (Maulana, 2008, p. 125)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi
sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam
3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan
ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008,p. 89).
Kehamilan adalah peristiwa penting bagi seorang wanita manapun,
diinginkan atau tidak wanita atau calon ibu hamil akan gelisah dengan
kesehatannya. Lazimnya berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatannya
(Solihah, 2010, p.206).
Jika ada ibu hamil memeriksakan kandungannya, yang diperiksa
semata-mata faktor fisiknya saja, namun makin lama makin disadari bahwa aspek
psikis (kejiwaan) tidak dapat diabaikan dan dipisahkan dari masalah kesehatan
tubuh, termasuk kesehatan ibu hamil. Pada ibu hamil konflik batin yang
dirasakan bisa beragam, apalagi sejak zaman dulu rasa nyeri pada persalinan sering
menjadi pokok pembicaraan di antara wanita sehingga banyak calon ibu muda,
terutama menghadapi kehamilan dan proses persalinannya dengan perasaan cemas
dan takut (Solihah, 2010, p.207).
1.
Tujuan Umum
Mahasiswa
mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari dengan pendekatan
manajemen varney dan pendokumentasian secara SOAP.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian data
subjektif Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari.
b.
Mampu melakukan pengkajian data
objektif Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari.
c.
Mampu menegakkan Analisa data Asuhan
Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur
kehamilan 25 minggu 4 hari.
d.
Mampu melakukan perencanaan Asuhan
kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur
kehamilan 25 minggu 4 hari.
1.
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa
mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil, mahasiswa mampu menganalisa
keadaan pada ibu hamil, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai
sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan
dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil.
Kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi.
Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi
dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008, p. 213).
Tanda
dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1.
Tanda tidak pasti
kehamilan
a.
Amenorea (tidak
dapat haid)
Gejala ini sangat
penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Dengan diketahuinya
tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan
taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie:
HT – 3 (bulan + 7).
b. Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.
c. Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi.
f. Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
g. Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan.
Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
h. Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i.
Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
j.
Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi
pada triwulan pertama.
k. Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia
eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
2.
Tanda kemungkinan kehamilan
a. Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
b. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama
makin bundar.
c. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
d. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan
serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
e. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata tetapi
di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus
membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f. Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan
misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
g. Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya
janin di dalam uterus.
h. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
3.
Tanda pasti kehamilan
a.
Gerakan janin yang dapat dilihat,
dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
b.
Denyut jantung janin
c.
Didengar dengan stetoskop-monoral
Laennec
d.
Dicatat dan didengar dengan alat
doppler
e.
Dicatat dengan feto-elektro
kardiogram
f.
Dilihat pada ultrasonograf.
g.
Terlihat tulang-tulang janin dalam
foto-rontgen
Tanda
bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang
dapat terjadi selama kehamilan/ periode antenatal, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes,
2003).
Menurut
Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan
yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan
oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan
pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama
hamil.
1.
Perdarahan Pervaginam
Dilihat
dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan perdarahan (28%). Pada
akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan
kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti
plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana
keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum
janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
2.
Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit
kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami
penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala
dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
3.
Penglihatan Kabur
Penglihatan
menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat,
sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang
mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral
(nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau
pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik
(spot), berkunang-kunang.
Selain
itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopian merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini
disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah)
(Pusdiknakes, 2003).
4.
Bengkak di muka atau
tangan
Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau
meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius
jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat,
dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda
pre-eklampsia.
5.
Janin Kurang Bergerak
Seperti Biasa
Gerakan
janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan
gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti
biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya
tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan
gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat
dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
6.
Pengeluaran Cairan
Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang
dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada kehamilan
aterm dan disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal.
Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam
belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini. Ketuban
pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam
rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu
sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan
kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjati Kusbandiyah
Jiarti, Julifah Rita, 2010).
7.
Kejang
Menurut
SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%). Pada umumnya
kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam
kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002, p.212)
8.
Selaput kelopak mata
pucat
Merupakan salah satu tanda anemia.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11
gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi
dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada
Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas,
BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram) (Saifuddin, 2002).
9.
Demam Tinggi
Ibu
menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan
demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk
menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh infeksi
dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita
hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit.
Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

Tinggi Fundus Uteri normal
untuk usia kehamilan 20 - 36 minggu dapat diperkirakan dengan rumus: (usia
kehamilan dalam minggu + 2) cm (Kemenkes RI, 2013, p 26).
Dokumentasi
adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi, data fakta yang bermakna
dalam pelaksanaan kegiatan (Management Kebidanan Depkes RI, 1995).
1.
Pendokumentasian
Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney (1997)
Varney
(1997) menjelaskan bahwa manajemen kebidanan
merupakan proses pemecahan masalah dengan pengorganisasian, pemikiran dan
tindakan – tindakan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi
tenaga kesehatan. Dengan demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yang
logis dan memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan, dan
penilaian yang terpisah – pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada
manajemen klien.
Proses
manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap
langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dari pengumpulan data
dasar sampai evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka
lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Langkah – langkah
tersebut :
a.
Langkah 1 Pengumpulan
Data Dasar
Mengumpulkan
semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi
klien. Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data
yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu :
1)
Identitas pasien
2)
Riwayat kesehatan
3)
Pemeriksaan fidik
sesuai dengan kebutuhan
4)
Meninjau data
laboratorium
b.
Langkah 2 Interpretasi
Data
Identifikasi
yang benar terhadap diagnosis / masalah dan kebutuhan klien berdasarkan
interpretasi yang benar atas dasar data–data yang telah dikumpulkan. Data dasar
yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah /diagnosis
yang spesifik. Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh
profesi (bidan) dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
(tata nama) diagnosis kebidanan. Standar nomenklatur diagnosis kebidanan
tersebut adalah :
1)
Diagnosis dan telah
disyahkan oleh profesi
2)
Berhubungan langsung
dengan praktis kebidanan
3)
Memiliki cirri khas
kebidanan
4)
Didukung oleh Clinical
Judgement dalam praktek kebidanan
5)
Dapat diselesaikan
dengan pendekatan manajemen kebidanan.
c.
Langkah 3
Mengidentifikasi Diagnosis / Masalah Potensial
Mengidentifikasi
masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan
diagnosis yang telah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan dapat bersiap – siap bila diagnosis
/masalah potensial benar – benar terjadi.
d.
Langkah 4
Mengidentifikasi
Menetapkan
kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera mengidentifikasi
perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter untuk dikonsultasikan / ditangani
bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien. Data
baru dikumpulkan dan dievaluasi kemungkinan bisa terjadi kegawatdaruratan
dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan
anak (Purwandari, 2008: 80).
e. Langkah
5 Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Melakukan
perencanaan menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap
diagnosis / masalah yang telah diidentifikasi / diantisipasi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari
kondisi pasien /masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling,
dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain (Purwandari, 2008: 81).
f.
Langkah 6 Melaksanakan
Perencanaan
Rencana
asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman. Pada saat bidan
berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi,
maka bertanggung jawab terhadap terlaksanaannya rencana asuhan yang menyeluruh
tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta
meningkatkan mutu dari suhan klien
(Purwandari, 2008: 82).
g. Langkah
7 Evaluasi
Melakukan
evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi
didalam masalah dan diagnosis
(Purwandari, 2008: 82).
2. Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Metode SOAP
Pendokumentasian 4 langkah yang menggunakan
SOAP merupakan inti sari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan 7 langkah
Varney (JHPIEGO,2003).
Pendokumentasian manajemen kebidanan dengan metode
SOAP yaitu :
a.
Data Subyektif
Data Subyektif (S) merupakan pendokumentasian
manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data)
terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data subjektif ini berhubungan
dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung dengan diagnosis. Data
subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.
b.
Data Obyektif
Data Objektif (O) merupakan
pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian
data) terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari
pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau diagnostic lain.
Catatan medic dan informasi darikeluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam
data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan
fakta yang berhubungan dengan diagnosis.
c.
Analisis
Analysis atau assessment (A)
merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari
data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian manajemen kebidanan karena
keadan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan
informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif maka proses pengkajian
data akan menjadi sangat dinamis. Analysis atau assessment (A) merupakan pendokumentasian
manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-2, ke-3 dan ke-4 sehingga
mencakup hal-hal berikut ini : diagnosis atau masalah kebidanan, diagnosis atau
masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera
untuk antisipasi diagnosis atau masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera
harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan, meliputi tindakan mandiri,
tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.
d.
Planning
Planning atau perencanaan (P) adalah
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan
untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai
kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas tertentu. Tindakan yang akan
dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai
dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain antara lain dokter.
Meskipun secara
istilah P adalah Planning atau perencanaan saja, namun P dalam metode SOAP ini
juga merupakan gambaran pendokumentasian implementasi dan evaluasi. P dalam
SOAP meliputi manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-5, ke-6 dan
ke-7. Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi atau evaluation yaitu
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai keefektifan asuhan
atau hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah
dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan atau asuhan (Muslihatun,
2009).
SOAP merupakan catatan yang bersifat
sederhana, jelas, logis dan tertulis. Adapun SOAP digunakan untuk
pendokumentasian karena :
a. Pendokumentasian
metode SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir
penemuan dan kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan.
b. Metode
ini merupakan penyaringan dari intisari proses penatalaksanaan kebidanan untuk
tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
c. SOAP
merupakan urut-urutan yang membantu dalam mengorganisir pikiran dan memberikan
asuhan yang menyeluruh. (Pusdiknas, 2003).
ASUHAN KEBIDANAN IBU
HAMIL NORMAL
PADA NY.DEWI UMUR
22 TAHUN
HAMIL 24 MINGGU

DI PUSKESMAS SEWON II
No. MR :
Masuk
tanggal / Jam : 17 september 2015 / 13.00 WIB
I.
PENGKAJIAN (Tanggal / Jam : 17 September
2015/ 13.00 WIB)
A.
Data Subjektif
1.
Identitas Istri Suami
Nama : Ny. Dewi Tn. Ridwan
Umur : 22
tahun 22 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Wiraswasta Wiraswasta
Suku/Bangsa : Jawa/
Indonesia Jawa/ Indonesia
Alamat : Prancak Glondong RT 05
Sewon Bantul
No. Telepon : -
2.
Anamnesa
a.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya.
b.
Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini
pernikahan yang pertama, menikah sejak umur 21 tahun dan suami umur 21 tahun, lama perkawinan
1 tahun dengan status
sah.
c.
Riwayat Menstruasi
Menarche umur 12 tahun, HPHT 5 Maret 2015, HPL 10 Desember 2015, lama 3-7
hari, siklus tidak teratur , disertai nyeri.
d.
Riwayat Obstetric

Ibu mengatakan belum
pernah hamil belum pernah keguguran.
e.
Riwayat KB
Ibu mengatakan belum
pernah memakai alat kontrasepsi.
f. Riwayat
Kesehatan
1.
Riwayat kesehatan
sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit menurun, menahun ataupun menular (seperti hipertensi, asma,
jantung, diabetes melitus, hepatitis B, IMS , HIV/AIDS, TBC, dan Malaria).
2.
Riwayat kesehatan
dahulu
Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit menurun, menahun ataupun menular (seperti hipertensi, asma,
jantung, diabetes melitus, hepatitis B, IMS , HIV/AIDS, TBC, dan Malaria).
3.
Riwayat kesehatan
keluarga
ibu mengatakan dari keluarga dari suami
menderita penyakit diabetes
militus.
g.
Riwayat Kehamilan Sekarang
ANC
di Puskesmas Sewon II sejak umur kehamilan 14 minggu. Gerakan pertama kali
dirasakan pada umur kehamilan 4 bulan. Ibu tidak pernah menghitung gerakan
janin dalam satu hari. Frekuensi periksa TM 1 tidak pernah, TM II 4 kali. Ibu
kadang – kadang melakukan senam hamil sendirian yang ditonton dari video.
Imunisasi TT 3x sebelum hamil.
Pendidikan kesehatan
yang diperoleh
Trimester
|
Pendidikan
|
I
|
-
|
II
|
KIE gizi ibu
hamil
|
III
|
-
|
Masalah dalam kehamilan
Trimester
|
Masalah
|
Tindakan /
Terapi
|
I
|
Tidak ada
|
Tidak ada
|
II
|
Mual – Mual
|
Vitamin (asam folat)
|
III
|
Susah tidur, sesak
|
Tidak ada
|
h.
Pola kebutuhan sehari-
hari
1.
Nutrisi
Porsi
makan sehari : 3 kali
Jenis : nasi, ikan,
sayur
Makanan
pantang : tidak ada
Pola
minum sehari : 8 kali
Masalah : tidak ada
2.
Eliminasi
a)
BAK
Frekuensi
5 kali sehari, jumlah banyak, warna kuning jernih keluhan tidak ada
b)
BAB
Frekuensi
1 kali sehari, jumlah sedang, warna kuning kecoklatan, keluhan tidak ada
3.
Istirahat
Siang
1 jam, malam 6 – 7 jam, keluhan tidur kurang nyenyak.
4.
Aktifitas
Bekerja
(membantu ibu jualan), menyapu, mencuci, dan masak.
5.
Personal hygiene
Mandi 2x sehari
Keramas 4x seminggu
Gosok gigi 2x sehari
Ganti baju 2x sehari
Potong kuku 1x seminggu
6.
Pola hubungan seksual
Ibu mengatakan tidak
ada keluhan saat melakukan hubungan seksual.
i.
Data psikososial
spiritual
Ibu mengatakan ibu dan keluarga
sangat senang dengan kehamilannya saat ini
Ibu
mengatakan pengambilan keputusan ada di suami.
Ibu mengatakan ibadah
teratur sholat 5 waktu.
Ibu mengatakan tinggal
serumah dengan suami dan mertua.
Ibu mengatakan hubungan
dengan tetangga baik.
Ibu mengatakan tidak
mempunyai hewan peliharaan.
Ibu
mengatakan rencana melahirkan di bidan langganan keluarga.
B.
Data Objektif ( diperole dari buku KIA)
1.
Pemeriksaan umum (
tidak dilakukan)
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Vital Sign : TD: 110/70
mmHg, BB/TB : 60 kg/158 cm
LILA : 25,5
cm
2.
Pemeriksaan fisik
(tidak dilakukan)
Muka : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada
cloasma gravidarum.
Hidung : bersih, simetris
Mulut : bibir tidak kering.
Abdomen : TFU : 20
cm. (diperoleh dari buku KIA)
Leopold
I : bulat, lunak , tidak
melenting , teraba bokong.
Leopold II :
punggung kanan.
Leopold III :
bulat , melenting, keras, teraba kepala
Leopold IV :
-
DJJ : 153 kali/ menit
Ekstremitas :jari – jari lengkap
3.
Pemeriksaan penunjang
USG pada tanggal 31 Agustus 2015
II.
INTEPRESTASI DATA
A.
Diagnosa kebidanan (diperoleh dari buku KIA)
Ny.Dewi umur 22 tahun
umur kehamilan 24 minggu dengan kehamilan normal.

DS : ibu mengatakan berusia 22 tahun.
Ibu mengatakan ini
kehamilan yang pertama.
Ibu mengatakan tidak
ada keluhan
Ibu mengatakan HPHT tanggal
5 Maret 2015
DO : KU : baik
Kesadaran : composmentis
TB/ BB : 158 cm/ 60 kg
LILA : 25,5 cm
TFU : 20 cm
DJJ : 153 kali/menit
TBJ : (20-13) x 155 = 1085 gram
Vital Sign : TD : 90/70
mmHg
Palpasi Leopold I : teraba bokong
Palpasi Leopold II : punggung kanan
Palpasi Leopold III : teraba kepala
Palpasi Leopold IV : -
III.
DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV.
ANTISIPASI MASALAH
Tidak ada
V.
PERENCANAAN (Tanggal / Jam : 17 September 2015/ 13.20 WIB)
1.
Beritahu ibu tentang
hasil pemeriksaan
2.
Beritahu ibu
tentang ketidaknyamanan pada trimester III
3.
Anjurkan ibu untuk
kunjungan ulang 4
minggu lagi
4.
Dokumentasi
VI.
PELAKSANAAN (Tanggal / Jam : 17 September 2015/ 13.25 WIB)
1.
Memberitahu ibu tentang
hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan yang baik dan sehat
ditandai dari hasil pemeriksaan yaitu TD: 90/80
mmHg, DJJ : 153 kali/menit, TBJ: 1085
gram.
2.
Memberitahu ibu
tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu salah satunya sesak nafas. Bahwa
rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak tersebut disebabkan karena
perut ibu yang semakin membesar yang menekan diafragma. Tetapi rasa sesak
tersebut dapat dikurangi dengan jika tidur, ibu dengan posisi miring ke kiri.
3.
Menganjurkan ibu untuk
selalu meminum obat dengan rutin.
4.
Mendokumentasikan hasil
pemeriksaan di buku KIA ibu dan dibuku ANC.
VII.
EVALUASI (Tanggal / Jam : 17 September
2015/ 13.35 WIB)
1.
Ibu telah mengetahui
tentang hasil pemeriksaan.
2.
Ibu sudah
mengerti bahwa rasa sesak yang dialaminya adalah normal dan ibu sudah tahu cara
mengatasinya.
3.
Ibu bersedia kunjungan
ulang 4 minggu lagi.
4.
Dokumentasi telah
dilakukan
DATA PERKEMBANGAN I
Tempat : Puskesmas Sewon II
Tanggal : 21 September 2015
Pukul :
13.00
A. Subyektif
1.
Ibu mengatakan ibu
ingin memeriksakan kehamilannya
2.
Ibu mengatakan merasa
mual
3.
Ibu mengatakan ingin
suntik TT
B.
Obyektif
1.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
baik
Tekanan darah :
100/80 mmHg
Respirasi :
tidak dilakukan
Nadi :
tidak dilakukan
Berat Badan :
63 kg
2.
Palpasi Abdomen
(dari buku KIA)
DJJ :
148x/ menit
TFU
: 28 cm
Usia Kehamilan :
28 minggu 3 hari
TBJ :
(28 – 12) x 155 = 2480 gram
Letak
Janin :
Persentasi Kepala
C.
Analisis
Ny. Dewi umur 22 tahun
umur kehamilan 28 minggu lebih 3 hari dengan
kehamilan normal.

D. Penatalaksaan
1.
Memberitahu ibu tentang
hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan yang baik dan sehat
ditandai dari hasil pemeriksaan yaitu TD: 100/80 mmHg, DJJ : 148x/menit, TFU :
.
Ibu telah mengetahui tentang hasil
pemeriksaan.

2.
Memberitahu ibu
tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu salah satunya sesak nafas. Bahwa
rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak tersebut disebabkan karena
perut ibu yang semakin membesar yang menekan diafragma. Tetapi rasa sesak
tersebut dapat dikurangi dengan jika tidur, ibu dengan posisi miring ke kiri.
Ibu
sudah mengerti bahwa rasa sesak yang dialaminya adalah normal dan ibu sudah
tahu cara mengatasinya.
3.
Menganjurkan ibu untuk
selalu meminum obat dengan rutin. Ibu
bersedia untuk minum obat secara rutin.
4.
Mendokumentasikan hasil
pemeriksaan di buku KIA ibu dan dibuku ANC. Dokumentasi
telah dilakukan.
Setelah
melaksanakan
studi kasus asuhan kebidanan pada Ny. Dewi G1P0A0
umur kehamilan 24 minggu, kami melakukan anamnesa berupa pengumpulan data
subyektif Ny. Dewi G1P0A0 yang berisi
identitas, keluhan, riwayat menstruasi, riwayat
perkawinan, riwayat KB, riwayat obstetri, riwayat kesehatan, pola kebutuhan sehari-hari, riwayat
psikososial, spiritual, dan rencana persalinan. Ini sesuai dengan tujuh
langkah pendokumentasian manajemen kebidanan menurut teori helen varney (1997)
bahwa pendokumentasian manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah, yaitu
pengkajian data, interpretasi data, identifikasi diagnosa, identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Kami memperoleh data-data lainnya melalui buku KIA Ny.
Dewi G1P0A0. Kami kesulitan dalam memperoleh
data Ny. Dewi karena data yang kami dapatkan dari buku KIA tidak lengkap dan
terdapat kesenjangan. Dari buku tersebut kami menemukan kesenjangan pada ukuran
TFU usia 14 minggu dengan ukuran TFU tiga jari dibawah simfisis dan 18 minggu
dengan ukuran TFU pertengahan pusat dan px, sedangkan menurut manuaba (2008) ukuran TFU pada usia 14 minggu adalah tiga jari diatas simfisis pubis
dan ukuran TFU pada usia 18 minggu adalah tiga jari dibawah pusat atau
umbilikus. Selain itu pada buku tersebut dituliskan usia kehamilan 24 minggu
dengan ukuran TFU 20 cm, hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Buku Saku Pelayanan Kesehatan
Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan (2013) bahwa usia kehamilan dalam minggu ditambahkan 2 cm sama dengan TFU untuk usia kehamilan 20 – 36 minggu.
Berarti usia 24 minggu TFU Ny. Dewi berukuran 26 cm.
Selain itu pada perhitungan TBJ juga ditemukan
kesenjangan hal ini dikarenakan perhitungan TFU yang salah
Dari serangkaian pengumpulan data subyektif ini, kami
tidak melakukan pemeriksaan leopold karena untuk pemeriksaan leopold butuh
bimbingan dan pengawasan dari seorang pembimbing atau pengajar agar tidak
terjadi kesalahan diagnosa dalam pemeriksaan leopold tersebut.
Kehamilan adalah peristiwa penting bagi seorang wanita
manapun, diinginkan atau tidak wanita atau calon ibu hamil akan gelisah dengan
kesehatannya. Lazimnya berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatannya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir.
Pendokumentasian manajemen kebidanan sudah sesuai
dengan teori helen varney (1997) bahwa pendokumentasian manajemen kebidanan terdiri dari
tujuh langkah, yaitu pengkajian data, interpretasi data, identifikasi diagnosa, identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam kasus yang kami ambil juga
terdapat kesenjangan data pada buku KIA yang berupa penulisan TFU yang tidak
sesuai dengan usia kehamilan.
1. Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilannya secara teratur sehingga
apabila ada kelainan dapat terdeteksi secara dini sehingga segera dapat
diatasi.
2. Bagi tenaga kesehatan
Tenaga
kesehatan hendaknya lebih teliti dalam melakukan pemeriksaan ANC, agar apabila
ibu hamil ingin berpindah tempat pemeriksaan ANC tenaga kesehatan yang
memeriksa selanjutnya tidak menemukan kesenjangan pada data yang tertulis pada
buku KIA.
|
thanks i like your page
BalasHapushttp://yvc-i-gc012.blogspot.co.id/
daftar pustakanya mana kak
BalasHapus