Jumat, 23 Oktober 2015

Makalah Kehamilan Normal



Makalah Kehamilan Normal
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah kehamilan normal
Dosen pengampu: Sri Suharti, SKM, M.Kes
http://himars.heck.in/files/akbidyo.jpg

Oleh:
1.
Rialita Risa Hartini
140163
2.
Puti Ritma Astuti
140169
3.
Rizki Handayani
140178
4.
Dina Mustika Rohmah
140179
5.
Hesti Windaryani
140183
6.
Poppy Heliastini Os
140187
7.
Linda Okftarini
140194





AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL.
Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.      Istri Bartini, S.SiT.,MPH. selaku Direktur Akademi Kebiidanan Yogyakarta.
2.      Sri Suharti, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing praktikum mata kuliah Kehamilan Normal.
3.      Yuni Fitriana, SST, M.H.Kes selaku koordinator mata kuliah Kehamilan Normal.
4.      Teman-teman mahasisiwi Akademi Kebidanan Yogyakarta.
Karena keterbatasan kemampuan yang ada penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.

Wassalamu’alaikumWr. Wb



Penyusun
           


Kehamilan adalah suatu anugrah dari Tuhan yang perlu  mendapatkan perhatian dan dukungan dari seluruh anggota keluarga (BKKBN, 2003, p. 19). Kehamilan adalah hasil daripertemuan spermadan sel telur. Dalam prosesnya,perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan (Maulana, 2008, p. 125)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan (Prawiroharjo, 2008,p. 89).
Kehamilan adalah peristiwa penting bagi seorang wanita manapun, diinginkan atau tidak wanita atau calon ibu hamil akan gelisah dengan kesehatannya. Lazimnya berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatannya (Solihah, 2010, p.206).
Jika ada ibu hamil memeriksakan kandungannya, yang diperiksa semata-mata faktor fisiknya saja, namun makin lama makin disadari bahwa aspek psikis (kejiwaan) tidak dapat diabaikan dan dipisahkan dari masalah kesehatan tubuh, termasuk kesehatan ibu hamil. Pada ibu hamil konflik batin yang dirasakan bisa beragam, apalagi sejak zaman dulu rasa nyeri pada persalinan sering menjadi pokok pembicaraan di antara wanita sehingga banyak calon ibu muda, terutama menghadapi kehamilan dan proses persalinannya dengan perasaan cemas dan takut (Solihah, 2010, p.207).




1.      Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari dengan pendekatan manajemen varney dan pendokumentasian secara SOAP.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari.
b.      Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari.
c.       Mampu menegakkan Analisa data Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari.
d.      Mampu melakukan perencanaan Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny.Dewi G1P0A0 umur kehamilan 25 minggu 4 hari.

1.                Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil, mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti tindakan segera yang harus dilakukan.
2.                Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sumber bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil.


Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.  Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanafiah, 2008, p. 213).
Tanda dan gejala kehamilan menurut Prawiroharjo (2008) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.         Tanda tidak pasti kehamilan
a.       Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7).
b.      Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.
c.       Mengidam (ingin makanan khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d.      Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e.       Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi.
f.       Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
g.      Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
h.      Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
i.        Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
j.        Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada triwulan pertama.
k.      Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.
2.       Tanda kemungkinan kehamilan
a.       Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut.
b.      Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama makin bundar.
c.       Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
d.      Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.
e.       Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran.
f.       Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
g.      Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di dalam uterus.
h.       Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
3.       Tanda pasti kehamilan
a.         Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
b.         Denyut jantung janin
c.         Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
d.        Dicatat dan didengar dengan alat doppler
e.         Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
f.          Dilihat pada ultrasonograf.
g.         Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/ periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).
Menurut Kusmiyati dkk, 2008, kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/ penyakit yang mungkin terjadi selama hamil.
1.      Perdarahan Pervaginam
Dilihat dari SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu dikarenakan perdarahan (28%). Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak kehamilan 28 minggu.
2.      Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit kepala selama kehamilan adalah umum, seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami penglihatan yang kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia (Pusdiknakes, 2003).
3.      Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopian merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya preeklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah) (Pusdiknakes, 2003).
4.      Bengkak di muka atau tangan
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkannya lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda pre-eklampsia.
5.      Janin Kurang Bergerak Seperti Biasa 
Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 3 kali dalam 1 jam). Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin didalam kandungan. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Pusdiknakes, 2003).
6.      Pengeluaran Cairan Pervaginam (Ketuban Pecah Dini)
Yang dimaksud cairan di sini adalah air ketuban. Ketuban yang pecah pada kehamilan aterm dan disertai dengan munculnya tanda-tanda persalinan adalah normal. Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda-tanda persalinan dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda-tanda persalinan ini disebut ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan kejadian kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjati Kusbandiyah Jiarti, Julifah Rita, 2010).
7.      Kejang
Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena eklampsi (24%). Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002, p.212)
8.      Selaput kelopak mata pucat   
Merupakan salah satu tanda anemia. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi. Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu kurang dari 2500 gram) (Saifuddin, 2002).
9.      Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Menurut SDKI tahun 2007 penyebab kematian ibu karena infeksi (11%). Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin, 2002, p.249). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala–gejala penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas (Pusdiknakes, 2003).

Tinggi Fundus Uteri normal untuk usia kehamilan 20 - 36 minggu dapat diperkirakan dengan rumus: (usia kehamilan dalam minggu + 2) cm (Kemenkes RI, 2013, p 26).

Dokumentasi adalah suatu proses pencatatan, penyimpanan informasi, data fakta yang bermakna dalam pelaksanaan kegiatan (Management Kebidanan Depkes RI, 1995).
1.                Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Menurut Helen Varney (1997)
Varney (1997) menjelaskan bahwa manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah dengan pengorganisasian, pemikiran dan tindakan – tindakan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan. Dengan demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yang logis dan memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan, dan penilaian yang terpisah – pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada manajemen klien.
Proses manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah yang berurutan dan setiap langkah disempurnakan secara periodik. Proses dimulai dari pengumpulan data dasar sampai evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Langkah – langkah tersebut :
a.         Langkah 1 Pengumpulan Data Dasar
Mengumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, yaitu :
1)        Identitas pasien
2)        Riwayat kesehatan
3)        Pemeriksaan fidik sesuai dengan kebutuhan
4)        Meninjau data laboratorium
b.        Langkah 2 Interpretasi Data
Identifikasi yang benar terhadap diagnosis / masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar data–data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah /diagnosis yang spesifik. Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur (tata nama) diagnosis kebidanan. Standar nomenklatur diagnosis kebidanan tersebut adalah :
1)        Diagnosis dan telah disyahkan oleh profesi
2)        Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan
3)        Memiliki cirri khas kebidanan
4)        Didukung oleh Clinical Judgement dalam praktek kebidanan
5)        Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.
c.         Langkah 3 Mengidentifikasi Diagnosis / Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan, bidan dapat bersiap – siap bila diagnosis /masalah potensial benar – benar terjadi.
d.        Langkah 4 Mengidentifikasi
Menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan / dokter untuk dikonsultasikan / ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien. Data baru dikumpulkan dan dievaluasi kemungkinan bisa terjadi kegawatdaruratan dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan anak (Purwandari, 2008: 80).
e.       Langkah 5 Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Melakukan perencanaan menyeluruh yang merupakan kelanjutan dari manajemen terhadap diagnosis / masalah yang telah diidentifikasi / diantisipasi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi pasien /masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah merujuk klien atau masalah yang lain (Purwandari, 2008: 81).
f.         Langkah 6 Melaksanakan Perencanaan
Rencana asuhan yang menyeluruh dilakukan secara efisien dan aman. Pada saat bidan berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka bertanggung jawab terhadap terlaksanaannya rencana asuhan yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan biaya serta meningkatkan mutu dari suhan klien (Purwandari, 2008: 82).
g.      Langkah 7 Evaluasi
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi didalam masalah dan diagnosis (Purwandari, 2008: 82).
2.      Pendokumentasian Manajemen Kebidanan Metode SOAP
Pendokumentasian 4 langkah yang menggunakan SOAP merupakan inti sari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan 7 langkah Varney (JHPIEGO,2003).
Pendokumentasian manajemen kebidanan dengan metode SOAP yaitu :
a.       Data Subyektif
Data Subyektif (S) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data) terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung dengan diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang akan disusun.
b.      Data Obyektif
Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data) terutama data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan laboratorium atau diagnostic lain. Catatan medic dan informasi darikeluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosis.
c.       Analisis
Analysis atau assessment (A) merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam pendokumentasian manajemen kebidanan karena keadan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan dan akan ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif maka proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analysis atau assessment (A) merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-2, ke-3 dan ke-4 sehingga mencakup hal-hal berikut ini : diagnosis atau masalah kebidanan, diagnosis atau masalah potensial serta perlunya mengidentifikasi kebutuhan tindakan segera untuk antisipasi diagnosis atau masalah potensial dan kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan bidan, meliputi tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan merujuk klien.
d.      Planning
Planning atau perencanaan (P) adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain antara lain dokter.
Meskipun secara istilah P adalah Planning atau perencanaan saja, namun P dalam metode SOAP ini juga merupakan gambaran pendokumentasian implementasi dan evaluasi. P dalam SOAP meliputi manajemen kebidanan menurut Helen Varney langkah ke-5, ke-6 dan ke-7. Dalam planning ini juga harus mencantumkan evaluasi atau evaluation yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai keefektifan asuhan atau hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang telah dicapai dan merupakan fokus ketepatan nilai tindakan atau asuhan (Muslihatun, 2009).

SOAP merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Adapun SOAP digunakan untuk pendokumentasian karena :
a.    Pendokumentasian metode SOAP merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan.
b.    Metode ini merupakan penyaringan dari intisari proses penatalaksanaan kebidanan untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan.
c.    SOAP merupakan urut-urutan yang membantu dalam mengorganisir pikiran dan memberikan asuhan yang menyeluruh. (Pusdiknas, 2003).



ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL NORMAL
PADA NY.DEWI UMUR 22 TAHUN  HAMIL 24 MINGGU
DI PUSKESMAS SEWON II

No. MR                       :
Masuk tanggal / Jam   :  17 september 2015 / 13.00 WIB
I.         PENGKAJIAN               (Tanggal / Jam : 17 September 2015/ 13.00 WIB)
A.    Data Subjektif
1.      Identitas                           Istri                              Suami
Nama                    :           Ny. Dewi                    Tn. Ridwan
Umur                    :           22 tahun                      22 tahun
Agama                  :           Islam                           Islam
Pendidikan           :           SMA                           SMA
Pekerjaan              :           Wiraswasta                  Wiraswasta
Suku/Bangsa        :           Jawa/ Indonesia          Jawa/ Indonesia
Alamat                 :           Prancak Glondong RT 05 Sewon Bantul
No. Telepon         :           -
2.      Anamnesa
a.       Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
b.      Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama, menikah sejak umur 21 tahun dan suami umur 21 tahun, lama perkawinan 1 tahun dengan status sah.
c.       Riwayat Menstruasi
Menarche umur 12 tahun, HPHT 5 Maret 2015, HPL 10 Desember 2015, lama 3-7 hari, siklus tidak teratur , disertai nyeri.
d.      Riwayat Obstetric
Ibu mengatakan belum pernah hamil belum pernah keguguran.
e.       Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai alat kontrasepsi.
f.       Riwayat Kesehatan
1.      Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, menahun ataupun menular (seperti hipertensi, asma, jantung, diabetes melitus, hepatitis B, IMS , HIV/AIDS, TBC, dan Malaria).
2.      Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, menahun ataupun menular (seperti hipertensi, asma, jantung, diabetes melitus, hepatitis B, IMS , HIV/AIDS, TBC, dan Malaria).
3.      Riwayat kesehatan keluarga
ibu mengatakan dari keluarga dari suami menderita penyakit diabetes militus.
g.      Riwayat Kehamilan Sekarang
ANC di Puskesmas Sewon II sejak umur kehamilan 14 minggu. Gerakan pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 4 bulan. Ibu tidak pernah menghitung gerakan janin dalam satu hari. Frekuensi periksa TM 1 tidak pernah, TM II 4 kali. Ibu kadang – kadang melakukan senam hamil sendirian yang ditonton dari video. Imunisasi TT 3x sebelum hamil.





Pendidikan kesehatan yang diperoleh
Trimester
Pendidikan
I
-
II
KIE gizi ibu hamil
III
-           
Masalah dalam kehamilan
Trimester
Masalah
Tindakan / Terapi
I
Tidak ada
Tidak ada
II
Mual – Mual
Vitamin (asam folat)
III
Susah tidur, sesak
Tidak ada

h.      Pola kebutuhan sehari- hari
1.      Nutrisi
Porsi makan sehari           : 3 kali
Jenis                                 : nasi, ikan, sayur
Makanan pantang             : tidak ada
Pola minum sehari            : 8 kali
Masalah                            : tidak ada
2.      Eliminasi
a)      BAK
Frekuensi 5 kali sehari, jumlah banyak, warna kuning jernih keluhan tidak ada
b)      BAB
Frekuensi 1 kali sehari, jumlah sedang, warna kuning kecoklatan, keluhan tidak ada
3.      Istirahat
Siang 1 jam, malam 6 – 7 jam, keluhan tidur kurang nyenyak.


4.      Aktifitas
Bekerja (membantu ibu jualan), menyapu, mencuci, dan masak.
5.      Personal hygiene
Mandi 2x sehari
Keramas 4x seminggu
Gosok gigi 2x sehari
Ganti baju 2x sehari
Potong kuku 1x seminggu
6.      Pola hubungan seksual
Ibu mengatakan tidak ada keluhan saat melakukan hubungan seksual.
i.        Data psikososial spiritual
Ibu mengatakan ibu dan keluarga sangat senang dengan kehamilannya saat ini
Ibu mengatakan pengambilan keputusan ada di suami.
Ibu mengatakan ibadah teratur sholat 5 waktu.
Ibu mengatakan tinggal serumah dengan suami dan mertua.
Ibu mengatakan hubungan dengan tetangga baik.
Ibu mengatakan tidak mempunyai hewan  peliharaan.
Ibu mengatakan rencana melahirkan di bidan langganan keluarga.
B.     Data Objektif  ( diperole dari buku KIA)
1.      Pemeriksaan umum ( tidak dilakukan)
KU           : Baik
Kesadaran            : Composmentis
Vital Sign : TD: 110/70 mmHg, BB/TB  : 60 kg/158 cm
LILA        : 25,5 cm
2.      Pemeriksaan fisik (tidak dilakukan)
Muka          : tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum.
Hidung     : bersih, simetris
Mulut       : bibir tidak kering.
Abdomen : TFU : 20 cm. (diperoleh dari buku KIA)
Leopold I          : bulat, lunak , tidak melenting , teraba bokong.
                 Leopold II       : punggung kanan.
                 Leopold III     : bulat , melenting, keras, teraba kepala
                 Leopold IV     : -
DJJ                   : 153 kali/ menit
Ekstremitas                      :jari – jari lengkap
3.      Pemeriksaan penunjang
USG pada tanggal 31 Agustus 2015

II.    INTEPRESTASI DATA
A.    Diagnosa kebidanan (diperoleh dari buku KIA)
Ny.Dewi umur 22 tahun  umur kehamilan 24 minggu dengan kehamilan normal.
DS : ibu mengatakan berusia 22 tahun.
        Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama.
        Ibu mengatakan tidak ada keluhan
        Ibu mengatakan HPHT tanggal 5 Maret 2015
DO : KU : baik
Kesadaran     : composmentis
TB/ BB          : 158 cm/ 60 kg
LILA             : 25,5 cm
TFU               : 20 cm
DJJ                : 153 kali/menit
TBJ                : (20-13) x 155 = 1085 gram
Vital Sign      : TD : 90/70 mmHg
Palpasi Leopold I      : teraba bokong
Palpasi Leopold II    : punggung kanan
Palpasi Leopold III   : teraba kepala
Palpasi Leopold IV   : -
III.      DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
IV.      ANTISIPASI MASALAH
Tidak ada
V.       PERENCANAAN   (Tanggal / Jam : 17 September 2015/ 13.20 WIB)
1.      Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
2.      Beritahu ibu tentang ketidaknyamanan pada trimester III
3.      Anjurkan ibu untuk kunjungan ulang 4 minggu lagi
4.      Dokumentasi
VI.      PELAKSANAAN   (Tanggal / Jam : 17 September 2015/ 13.25 WIB)
1.      Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan yang baik dan sehat ditandai dari hasil pemeriksaan yaitu TD: 90/80 mmHg, DJJ : 153 kali/menit, TBJ: 1085 gram.
2.      Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu salah satunya sesak nafas. Bahwa rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak tersebut disebabkan karena perut ibu yang semakin membesar yang menekan diafragma. Tetapi rasa sesak tersebut dapat dikurangi dengan jika tidur, ibu dengan posisi miring ke kiri.
3.      Menganjurkan ibu untuk selalu meminum obat dengan rutin.
4.      Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di buku KIA ibu dan dibuku ANC.
VII.      EVALUASI                  (Tanggal / Jam : 17 September 2015/ 13.35 WIB)
1.      Ibu telah mengetahui tentang hasil pemeriksaan.
2.      Ibu sudah mengerti bahwa rasa sesak yang dialaminya adalah normal dan ibu sudah tahu cara mengatasinya.
3.      Ibu bersedia kunjungan ulang 4 minggu lagi.
4.      Dokumentasi telah dilakukan



DATA PERKEMBANGAN I

Tempat            : Puskesmas Sewon II
Tanggal           : 21 September 2015
Pukul               : 13.00

A.  Subyektif
1.         Ibu mengatakan ibu ingin memeriksakan kehamilannya
2.         Ibu mengatakan merasa mual
3.         Ibu mengatakan ingin suntik TT

B.  Obyektif
1.        Pemeriksaan fisik
Keadaan umum           : baik
Tekanan darah             : 100/80 mmHg
Respirasi                      : tidak dilakukan
Nadi                            : tidak dilakukan
Berat Badan                : 63 kg 

2.      Palpasi Abdomen (dari buku KIA)
DJJ                              : 148x/ menit
TFU                             : 28 cm
Usia Kehamilan           : 28 minggu 3 hari
TBJ                              : (28 – 12) x 155 = 2480 gram
Letak Janin                  : Persentasi Kepala

C.  Analisis
Ny. Dewi umur 22 tahun  umur kehamilan 28 minggu lebih 3 hari dengan kehamilan normal.



D.  Penatalaksaan
1.        Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan yang baik dan sehat ditandai dari hasil pemeriksaan yaitu TD: 100/80 mmHg, DJJ : 148x/menit, TFU :. Ibu telah mengetahui tentang hasil pemeriksaan.
2.        Memberitahu ibu tentang ketidaknyamanan trimester III, yaitu salah satunya sesak nafas. Bahwa rasa sesak yang ia rasakan adalah normal. Rasa sesak tersebut disebabkan karena perut ibu yang semakin membesar yang menekan diafragma. Tetapi rasa sesak tersebut dapat dikurangi dengan jika tidur, ibu dengan posisi miring ke kiri. Ibu sudah mengerti bahwa rasa sesak yang dialaminya adalah normal dan ibu sudah tahu cara mengatasinya.
3.    Menganjurkan ibu untuk selalu meminum obat dengan rutin. Ibu bersedia untuk minum obat secara rutin.
4.    Mendokumentasikan hasil pemeriksaan di buku KIA ibu dan dibuku ANC. Dokumentasi telah dilakukan.



Setelah melaksanakan studi kasus asuhan kebidanan pada Ny. Dewi G1P0A0 umur kehamilan 24 minggu, kami melakukan anamnesa berupa pengumpulan data subyektif Ny. Dewi G1P0A0 yang berisi identitas, keluhan, riwayat menstruasi, riwayat perkawinan, riwayat KB, riwayat obstetri, riwayat kesehatan, pola kebutuhan sehari-hari, riwayat psikososial, spiritual, dan rencana persalinan. Ini sesuai dengan tujuh langkah pendokumentasian manajemen kebidanan menurut teori helen varney (1997) bahwa pendokumentasian manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah, yaitu pengkajian data, interpretasi data, identifikasi diagnosa, identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Kami memperoleh data-data lainnya melalui buku KIA Ny. Dewi G1P0A0. Kami kesulitan dalam memperoleh data Ny. Dewi karena data yang kami dapatkan dari buku KIA tidak lengkap dan terdapat kesenjangan. Dari buku tersebut kami menemukan kesenjangan pada ukuran TFU usia 14 minggu dengan ukuran TFU tiga jari dibawah simfisis dan 18 minggu dengan ukuran TFU pertengahan pusat dan px, sedangkan menurut manuaba (2008) ukuran TFU pada usia 14  minggu adalah tiga jari diatas simfisis pubis dan ukuran TFU pada usia 18 minggu adalah tiga jari dibawah pusat atau umbilikus. Selain itu pada buku tersebut dituliskan usia kehamilan 24 minggu dengan ukuran TFU 20 cm, hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan (2013) bahwa usia kehamilan dalam minggu ditambahkan 2 cm sama dengan TFU untuk usia kehamilan 20 – 36 minggu. Berarti usia 24 minggu TFU Ny. Dewi berukuran 26 cm.
Selain itu pada perhitungan TBJ juga ditemukan kesenjangan hal ini dikarenakan perhitungan TFU yang salah
Dari serangkaian pengumpulan data subyektif ini, kami tidak melakukan pemeriksaan leopold karena untuk pemeriksaan leopold butuh bimbingan dan pengawasan dari seorang pembimbing atau pengajar agar tidak terjadi kesalahan diagnosa dalam pemeriksaan leopold tersebut.


Kehamilan adalah peristiwa penting bagi seorang wanita manapun, diinginkan atau tidak wanita atau calon ibu hamil akan gelisah dengan kesehatannya. Lazimnya berbagai upaya dilakukan untuk menjaga kesehatannya. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Pendokumentasian manajemen kebidanan sudah sesuai dengan teori helen varney (1997) bahwa pendokumentasian manajemen kebidanan terdiri dari tujuh langkah, yaitu pengkajian data, interpretasi data, identifikasi diagnosa, identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam kasus yang kami ambil juga terdapat kesenjangan data pada buku KIA yang berupa penulisan TFU yang tidak sesuai dengan usia kehamilan.
1.    Bagi Ibu Hamil
Ibu hamil hendaknya memeriksakan kehamilannya secara teratur sehingga apabila ada kelainan dapat terdeteksi secara dini sehingga segera dapat diatasi.
2.    Bagi tenaga kesehatan
Tenaga kesehatan hendaknya lebih teliti dalam melakukan pemeriksaan ANC, agar apabila ibu hamil ingin berpindah tempat pemeriksaan ANC tenaga kesehatan yang memeriksa selanjutnya tidak menemukan kesenjangan pada data yang tertulis pada buku KIA.



2 komentar: