ASUPAN
GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL TRISEMESTER
KEBUTUHAN GIZI
* Kalori
Selama hamil, ibu membutuhkan
tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta,
jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang
terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300
kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir
kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori
sebelum hamil.
* Protein
Kebutuhan protein bagi wanita hamil
adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih
tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan
untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga
dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel.
* Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin
selama dalam kandungan membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak
merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta.
Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada
akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan
mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir.
* Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama
untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan
perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai
sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks
seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama
hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan
wasir.
* Vitamin dan mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih
banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu.
Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu proses
metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat.
Vitamin B6 dan B12 diperlukan untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah,
sedangkan Vitamin B6 juga berperan penting dalam metabolisme asam amino.
Kebutuhan vitamin A dan C juga
meningkat selama hamil. Begitu juga kebutuhan mineral, terutama magnesium dan
zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.
Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah dan sangat
penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi, disaamping untuk meminimalkan
peluang terjadinya anemia. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat
dibandingkan sebelum hamil.
DAMPAK KURANG GIZI
Kekurangan asupan gizi pada
trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian
janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi
terjadi pada trimester II
dan III dapat menghambat pertumbuhan
janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah
kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan
ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan
asam folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan
keguguran.
Padahal, tak sulit memperoleh
tambahan zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari bahan
makanan yang disantapnya. Namun ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen
multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru
dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk
jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak
terjamin.
ANJURAN KHUSUS
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi
sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak, santaplah hasil produksi
ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan kunci dari menu
makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan porsi
biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi
menu bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya
tidak melampui masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin
terbesar.
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada
makanan yang benar-benar harus dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu
mengalami keluhan mual-muntah, maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi
makanan yang dapat merangsang keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian.
Jika tidak ada keluhan, buah ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan
jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang
dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar matang dan tidak dikonsumsi
bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan
sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti
agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak
dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan
kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok
aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya
risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan
berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram).
PANTAU KENAIKAN BERAT
BADAN
Pada trimester I biasanya ibu hamil
akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan fungsional dalam tubuhnya akibat
proses kehamilan. Di antaranya keluhan mual-muntah dan rasa tidak nyaman lainnya.
Dengan demikian, asupan makanan selama trimester ini belum dapat menaikkan BB
ibu hamil. Normalnya, pada trimester I berat badan diharapkan naik kurang dari
2 kilogram. Sedangkan pada trimester II dan III sebaiknya kenaikan BB kurang
dari 1/2 kg setiap minggunya.
Ibu hamil yang tergolong kurus
sebelum hamil, diharapkan bisa mencapai kenaikan BB sebanyak 12,518 kg pada
akhir kehamilan. Sedangkan untuk mereka yang tidak kurus dan tidak gemuk alias
memiliki berat badan ideal diharapkan mencapai kenaikan BB sebesar 11,516 kg
di akhir kehamilannya. Sedangkan mereka yang kelebihan BB saat sebelum hamil
diharapkan kenaikan BB-nya hanya 7,115 kg pada akhir kehamilannya. Sementara
wanita hamil yang kegemukan sebelum hamil, kenaikan BB dianjurkan sebatas 6 kg
atau lebih sedikit pada akhir kehamilannya. Agar kenaikan berat badan terjaga,
tentu saja ibu perlu secara berkala dan rutin menimbang badan bersamaan dengan
pemeriksaan kehamilan.
MENU SEHARI IBU HAMIL
Menu makanan untuk ibu hamil pada
dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak
ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama hamil. Nah, berikut
bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Kelompok
bahan makanan:
|
Porsi:
|
roti, serealia, nasi dan mi
|
6 piring/porsi
|
sayuran
|
3 mangkuk
|
buah
|
4 potong
|
susu, yogurt, dan atau keju
|
2 gelas
|
daging, ayam, ikan, telur dan
kacang-kacangan
|
3 potong
|
lemak, minyak
|
5 sendok teh
|
gula
|
2 sendok makan
|
Berikut tabel contoh menu makanan
dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan
makanan
|
Porsi
hidangan sehari
|
Jenis
hidangan
|
Nasi
|
5 + 1 porsi
|
Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/ daging 1 potong
sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1
potong sedang
Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama
dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah
sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas
|
Sayuran
|
3 mangkuk
|
|
Buah
|
4 potong
|
|
Tempe
|
3 potong
|
|
Daging
|
3 potong
|
|
Susu
|
2 gelas
|
|
Minyak
|
5 sendok teh
|
|
Gula
|
2 sendok makan
|
Variasikan menu tersebut dengan
bahan makanan penukarnya sebagai berikut:
* 1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan:
Roti 3 potong sedang (70 gram),
kentang 2 biji sedang (210 gram), kue kering 5 buah besar (50 gram), mi basah 2
gelas (200 gram), singkong 1 potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125
gram), talas 1 potong besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
* 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan:
1 potong kecil ikan asin (15 gram),
1 sendok makan teri kering (20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40
gram), 1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram),
1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
* 1 mangkuk (100 gram) sayuran, di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel,
labu siam, sawi, terong dan lainnya.
* 1 potong buah, seperti
1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah jeruk manis
(110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka (180
gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140 gram), 1/4 buah nenas
sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9 duku buah sedang (80
gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110 gram), 8
buah rambutan (75 gram),
2 buah sedang salak (65 gram), 3
biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
* 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan:
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong
oncom kecil (40 gram), 2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan
kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok
makan kacang tanah (15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan
lainnya.
* 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan:
4 sendok makan susu skim (20 gram),
2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram), dan lainnya.
* Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1
potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3
gelas santan (40 gram), dan lainnya.
* Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan:
1 sendok makan madu (15 gram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar